Semua orang tua tentu saja mengharapkan bayinya lahir dengan sehat dan sempurna sehingga mereka berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Sebenarnya bagaimana si ciri-ciri bayi yang lahir sehat? Apa saja yang menjadi hal utama saat kelahiran bayi?

Bayi yang sehat ketika lahir akan segera menangis, mampu bergerak secara aktif, warna seluruh tubuh kemerahan, dan yang paling penting sudah cukup bulan serta memiliki b erat badan antara 2,5 hingga 4 kg. Bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg disebut bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Penyebab bayi memiliki berat badan lahir yang rendah adalah karena pertumbuhan dan perkembangannya selama dalam kandungan terhambat, terutama disebabkan tidak tersedianya nutrisi yang cukup. Bayi dengan berat badan lahir rendah biasanya lahir dari ibu yang mengalami kekurangan gizi saat hamil.Berat badan lahir rendah bukan merupakan masalah sesaat yang bisa diselesaikan dengan cepat, karena dengan kondisi demikian, dampaknya bisa berimbas pada saat dewasa. Bayi BBLR memiliki resiko lebih tinggi untuk tumbuh lebih pendek (mengalami stunting), lebih rentan terkena penyakit infeksi, memiliki kecerdasan lebih rendah, dan memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit degenerative seperti jantung koroner, hipertensi, obesitas, dan diabetes mellitus.  Akibat yang dialami si anak bukan hanya ditanggung pada masa anak-anaknya saja, namun di masa dewasa dan lanjut usia, sehingga perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah harus mendapat perhatian khusus, untuk mengejar ketinggalannya di masa keemasa 0-24 bulan.

Perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah dimulai setelah bayi tersebut mulai diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Orang tua tidak boleh lupa menanyakan kondisi buah hatinya kepada dokter yang menangani, minta pula salinan riwayat kesehatan si bayi selama di rumah sakit karena data tersebut akan sangat bermanfaat pada kondisi darurat. Proses pemberian ASI juga termasuk lingkup utama dalam perawatan bayi, hal ini berkaitan dengan kemampuan mengisap ASI yang rendah pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Untuk itu ibu harus mengupayakan pemberian ASI meskipun sedikit –sedikit namun sesering mungkin.

Perhatikan kebersihan bayi terutama kebersihan mata, hidung, kemaluan, dan telinganya karena bagian-bagian tersebut sangat rentan terinfeksi kuman penyakit. Perawatan bayi yang baik juga harus memperhatikan kenyamanan bayi tersebut, apalagi bayi dengan berat badan lahir rendah yang memiliki kondisi tubuh kurang stabil. Sebaiknya apabila bayi menangis, ibu mencari tahu penyebabnya biasnaya karena bayi merasa tidak nyaman, baik karena kedinginan, kepanasan, atau merasa lapar. Bayi akan merasa nyaman pada kondisi yang hangat, tidak ada salahnya apabila bayi anda dipakaikan topi, sarung tangan dan kaki ketika tidur di malam hari.

Bagian dari perawatan bayi  terutama berkaitan dengan asupan makanannya. Umumnya kondisi bayi dengan berat badan lahir rendah masih cukup lemah sehingga rumah sakit atau dokter menyarankan unuk memberikan asupan makanan menggunakan sonde.  Apabila anda belum mengetahui cara pemberian makanan tersebut, sebaiknya berkonsultasi pada petugas kesehatan seperti perawat dan dokter, minta diajari, dan dijelaskan secara rinci. Anda harus mengetahui secara tepat cara pemberian makanan melalui sonde kepada bayi, bagaimana cara membersihkan peralatan tersebut, dang sebaiknya mengingat baik-baik bahwa peralatan tersebut harus diganti (umumnya dalam jangka waktu 2 minggu).

Apabila bayi dengan berat badan lahir rendah mendapat perawatan bayi yang baik terutama setelah dilahirkan hingga masa 0 – 24 bulan, yaitu masa 1000 hari keemasa, maka bayi tersebut akan dapat mampu “mengejar” ketinggalan dan tumbuh berkembang secara optimal layaknya bayi normal lain . apalagi bila didukung perilaku hidup sehat sejak dini.